Seperti kacang
aprian - May 5th, 2010
“Kalau 5, 10 atau 15 menit sih gak papa. Atau kalau urgent. Tapi kamu …“, jawabnya galak.
“Ya habis nelpon kamu itu kayak makan kacang, gak bisa berhenti kalau belum habis“.
“30 second ya?“, balasku.
Ia diam, tak menjawab pesan singkatku.
*tuuut… tuuut … tuuut*
“Ya?” Sahutnya ketus menjawab panggilan teleponku.
“30 second ya?” tanyaku langsung.
Ia tak menjawab, dan itu artinya iya. Dan aku tahu ini tak akan menjadi 30 detik saja.
***
I used to hide and watch you from a distance
And I knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say “Hello”
And I can’t stand to wait ‘till night is coming to my life
~endah n rhesa – when you love someone~
May 17th, 2010 ≈ 10:58 am
Bicara denganmu tak cukup satu menit dua menit tiga menit…
May 17th, 2010 ≈ 11:45 am
nelpon lama kadang asik juga kok (kecuali dalam keadaan ngantuk, capek, males, bad mood, atau miskin pulsa) :D
June 9th, 2010 ≈ 9:09 am
Ngalah aja deh.. :)
June 18th, 2010 ≈ 4:55 am
@itik: spam!, dilarang iklan disini hehehe :p
@tamago: tergantung yg diajak nelp jg bukan? Kalo ditelp ma customer yg lagi marah2 jg kykna males lama2 :D
@agung: biasa ngalah ya gung? :p
June 20th, 2010 ≈ 4:38 pm
Aku biasa mengalah untuk mendapatkan kemenangan. Jiah! Hihihi…
July 22nd, 2010 ≈ 3:21 pm
mana lagi nih? kok menyepi, priw?
August 1st, 2010 ≈ 9:23 pm
hmm… nelp sering2 abis pulsa bang
January 30th, 2012 ≈ 5:48 pm
pasti satya coba