Menunggu
aprian - November 23rd, 2007
“Lagi apa loe?”
“Menunggu” jawabnya singkat.
Spontan aku melihat sekitarku, memastikan ada mahluk, benda atau apapun yang mendekat yang layak untuk ditunggu.
“Loe nungguin apa?”
“Gak tahu” jawabnya singkat lagi.
“Maksud loe?“. Rasanya aneh menunggu sesuatu yang kita tidak tahu apa bentuk atau wujudnya. Kalau menunggu sesuatu yang datang tapi terlambat masih wajar, tapi ini…
“Gue ngerasa gue harus nunggu sekarang. Tapi gue juga gak tahu kenapa gue harus nunggu, siapa yang gue tunggu dan sampai kapan gue bakal nunggu“.
Bumi memang sedang mengalami pemanasan global, tapi sepertinya otak teman baikku ini sudah terlebih dahulu mengalami pemanasan global.
“Ok…” sahutku berusaha untuk mencerna alasannya. Mungkin ada alasan waras tingkat tinggi yang tidak terjamah oleh otakku yang daya cernanya kurang.
“Salah ya?. Loe gak bisa buktiin gue salah kan? Dan gue juga gak bisa buktiin gue benar. Ya kan?. Jadi menurut loe apa yang gue musti lakuin?”
“Percaya” jawabku
“Yak! Itu yang gue lakuin. Gue cuma bisa percaya bahwa yang gue lakuin benar. Kalopun salah … ya anggap aja gue melakukan salah satu hal bodoh lainnya. Toh gue gak mengganggu hidup orang lain dan gue juga gak menyebarkan aliran sesat…hehehehe”
“Hehehhe.. gebleg!“.
Tapi ia benar, kalau saja ada dukun yang bisa menerawang dan memberi jawaban, mungkin dia takkan melakukan hal bodoh ini. Tapi masalahnya kita tak tahu jawabannya. Satu-satunya jalan adalah menjalani apa yang kita percayai saat ini dan mencoba mencari jawabannya sendiri. Seperti sebuah pembelajaran spritual. Dan juga, toh hidup itu sendiri adalah tentang menunggu. Apa salahnya menunggu lagi walaupun itu terdengar bodoh.
“Terus loe ngapain masih disini?” tanyanya padaku dengan pandangan penuh selidik.
“Menunggu”
“Loe nunggu siapa?”
“Loe”
“Ngapain?”
“Itu gunanya teman bro, ada yang diajak melakukan hal-hal bodoh yang gak masuk akal kayak gini. Hahahahha”
“Hahahhahah…” kami tertawa berbarengan.
***
Dan kalian sedang menunggu siapa?
Now I was sitting waiting wishing
That you believed in superstitions
Then maybe you’d see the signs
But Lord knows that this world is cruel
And I ain’t the Lord, no I’m just a fool …… Jack Johson – Sitting Waiting Wishing
November 24th, 2007 ≈ 2:22 pm
hai priii..
klo aku sih nunggu diskonnya zara ;) mau ikutan nungguin bareng? hehe
November 25th, 2007 ≈ 8:25 am
nunggu ngantuk.
November 25th, 2007 ≈ 1:06 pm
menunggu selasa.. :)
November 27th, 2007 ≈ 2:18 pm
menunggu loe posting berikutnya pri..
biasanya sih lama..heheh :P
November 29th, 2007 ≈ 4:46 am
*berdiri di sebelah sony juga, nungguin postingan apri berikutnya*
November 29th, 2007 ≈ 4:54 pm
menunggu jam 5, untuk selanjutnya rujakan di pante kuta.. ;))
November 29th, 2007 ≈ 5:48 pm
nunggu….dunnow…mungkin sama anehnya kek temen lo itu. tapi dah biasa dikatain aneh :d
*thanks dah terdampar ke blog gw
November 29th, 2007 ≈ 6:37 pm
mudah2an temen elo gak nungguin gue ya, secara gue tuh langganan ditungguin orang (krn suka telat). [hehehe, ge er aja gue.] :P
November 29th, 2007 ≈ 11:15 pm
nunggu apri nulis buat http://www.balebengong.net. hehehe.
December 1st, 2007 ≈ 12:50 pm
Samuel Becket pernah menulis naskah drama, judulnya Waiting for Godot. Dan sampai akhir cerita, Godot, yang ditunggu oleh Vladimir dan Estragon itu tak pernah muncul. Pada akhirnya, Godot dalam cerita Samuel Becket banyak ditafsir oleh kritikus sebagai nasib atau takdir.
Dan membaca tulisanmu ini, Pri. Saya seperti tengah melihat Vladimir dan Estragon dalam versi lain. Mungkin yang ditunggu oleh dia, kawanmu itu, adalah Godot dalam versi yang lain pula.
Selamat Menunggu!
December 4th, 2007 ≈ 9:48 pm
Kalo saya, nungguin anda berkunjung ke blog saya. :)
December 5th, 2007 ≈ 11:29 am
kalo aku menunggu pertemuan dg jodoh terbaik pilihanNya ;)
December 6th, 2007 ≈ 6:19 am
saya disini menunggu postingan berikutnya :D
December 9th, 2007 ≈ 8:07 pm
Apriiii… loe lagi mabuk/nyandu ya..
apa kabarnya…
kalo saya nunggu bakso lewat dan juga nunggu postingan berikutnya :D
December 9th, 2007 ≈ 11:48 pm
salam kenal :D
December 10th, 2007 ≈ 3:10 pm
setuju ama komen pertama. kapan ya zara diskon? *ngarep*
December 10th, 2007 ≈ 9:45 pm
bli.. apa kabarnya..
kalo saya nunggu bakso lewat juga nunggu postingan berikutnya :D
December 10th, 2007 ≈ 9:54 pm
nunggu bakso lewat
December 12th, 2007 ≈ 11:19 pm
Save the best for last Bro’ ;)
December 14th, 2007 ≈ 10:27 pm
Waduh, aku sih menunggu hari sampai jatuh tempo jatah cuti itu datang.. agar bisa kembali (nenen lagi!) hehehehe… :D
December 19th, 2007 ≈ 11:16 pm
“Gue ngerasa gue harus nunggu sekarang. Tapi gue juga gak tahu kenapa gue harus nunggu, siapa yang gue tunggu dan sampai kapan gue bakal nunggu“.
ya ampun mas..ini tuh kata2nya saya bgt. huhu.
Btw, saya pindah ^^v
December 29th, 2007 ≈ 11:33 pm
menunggu komen loe ama Udhien di blog gwe..
January 1st, 2008 ≈ 6:16 pm
menunggu sesuatu… sesuatu yang tak pasti pula :p
January 3rd, 2008 ≈ 9:19 pm
Selamat tahun baru, semoga menunggu dalam penantian di tahun ini bisa membuahkan hasil yang membawa berkah.. :-)
January 7th, 2008 ≈ 6:15 pm
bukannya menunggu adalah pekerjaan paling membosankan??
January 22nd, 2008 ≈ 6:32 am
yang pasti nunggu gajian :p
February 5th, 2008 ≈ 5:04 pm
nunggu blog ini diupdate…
February 9th, 2008 ≈ 10:20 am
menunggu ilham.. maksudnya bukan ilham syahputra..
March 10th, 2008 ≈ 11:57 pm
menunggu kapan waktu itu tiba pri..
March 14th, 2008 ≈ 6:26 pm
eh buset, lama banget nunggunya Pri?
April 13th, 2008 ≈ 12:31 pm
syet dah, lama amirrr….
April 18th, 2008 ≈ 6:15 pm
menunggu kapan apri ke jakarta
May 14th, 2008 ≈ 7:28 pm
ada teman saya pernah bilang, “nggak, kamu nggak sedang menunggu. kamu sedang duduk di restoran ini, kamu sedang melihat orang-orang lalu-lalang, kamu sedang bernafas, kamu sedang menggenggam handphone, kamu sedang menyeruput es jeruk..”
—
mungkinkah menunggu itu seharusnya dilakukan sebagaimana mendengarkan radio? katanya sih, jarang ada orang yang meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan radio saja. orang-orang biasa mendengarkan radio di dalam perjalanan, ketika sedang menyetir, sambil mengeringkan rambut…
mungkin pertanyaan selanjutnya adalah. “hmm, sambil nunggu, enaknya ngapain, ya?” :)
seize the day!
May 21st, 2008 ≈ 9:34 am
menunggu sapa toh mas???… nunggu silly?… ini silly udah datang nich, trus mo ngapain??? :D
berburu parfum yukkkkkssss????, hehehehe… :p
October 7th, 2008 ≈ 8:37 pm
Aku, yang tak lagi menyenangkan
Aku tunggu kabarmu seharian,
Detik jam dan degup jantung karibku
Aku tunggu pesanmu semalaman,
Kopi dingin dan rokok terakhir hiburku
Pagi ini,
Salah satu ponselku tersambung
oleh salah satu ponselmu
Akhirnya !!! kataku
“Hai.. hai..” kata ajaib kita
Belum genap aku menjawab,
Mati; tak satupun batang sinyal
“Kau membunuhnya kah ??”
“Bukan.. operator busuk ini berulah”
“Ow..” Dan kita diam
“Kenapa diam? Bukankah kau badut? Tertawalah…”
“Hemm… Bahkan aku lupa caranya…”
“Keledai apa yang sedang ada dikepalamu, bertanyalah ?”
“Ehm… Apa yang terjadi semalaman?”
“Aku bersama lelakiku, dan aku tak dapat mengatakannya..”
“Ow..” Lantas kita diam.
“Kau tak lagi menyenangkan,
senyummu garing,
candamu basi,
Kau sangat tak menyenangkan”
“Aku.. aku..”
“aaahh.. sudahlah, lelakiku sudah menjemputku.
Nanti malam aku hubungi”
“Ok..” Akhirnya aku diam.
Menunggu ???
Ya, menunggu..
March 3rd, 2009 ≈ 10:40 am
menunggu itu memeng menyebalkan………..pa lagi yang di gantung………..
June 23rd, 2009 ≈ 2:15 pm
aku benci menunggu….
sangat benci…
aku sdg menunggu some1,,,i hate him
May 14th, 2010 ≈ 6:48 pm
menunggu hl yang paling menyebal kan dalam hidup.
June 2nd, 2010 ≈ 12:26 am
maaf kalo aku ikut2an…. soale aku bukan orang yg menunggu, aku orang yang mencari… mencari sesuatu untuk di tunggu!
December 13th, 2012 ≈ 11:30 pm
Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
January 15th, 2013 ≈ 11:58 am
Menunggu adalah dirimu dn cintamu hahay