Harapan
aprian - June 8th, 2016
“Jadi seberapa jauh kita bisa meletakkan harapan kita?” tanyaku dengan wajah serius. Ia hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Rambutnya yang hitam lurus berayun-ayun di telinganya tertiup angin. Angin juga membuat poninya menutupi wajah manisnya yang dibingkai kacamata. Ia menarik nafas, “Seberapa jauh kan tanyamu?”. Aku cuma mengangguk, menunggu jawabannya. “Sejauh kamu kuat menahan jatuh ketika rasa kecewa datang dengan harapan yang punah“. Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapannya. “Berhentilah berharap. Ikhlaskan apapun hasilnya“ lanjutnya.
Sore itu di tepi pantai, aku belajar meluruhkan semua harapanku.