ingin….
aprian - October 27th, 2004
aku sangat menginginkanmu,
hingga aku lupa untuk belajar menepikan hati darimu….
sweet dream…
aprian - October 22nd, 2004
Pernah punya mimpi ?.
Bukan, bukan mimpi bunga tidur, bukan mimpi soal nomer togel atau juga mimpi basah. Mimpi harapan maksudku. Keinginan yang besar. Kita biasa menyebutnya mimpi juga bukan ?
Dulu, seperti orang-orang lainnya, otakku selalu dijejalkan “jangan mimpi deh loe, ntar kalo gak kesampaian bisa gila“. Tapi ketika SMA, ketika saya ikut dalam kursus-kursus dalam sebuah MLM, hal pertama yang diajarkan adalah bagaimana membangun mimpi.
Benar… membangun mimpi.
Kata mereka, kita tidak boleh takut punya mimpi. Pesawat terbang dimulai dengan sebuah mimpi bahwa manusia juga bisa terbang seperti burung. Perjalanan keluar angkasa juga dimulai dari sebuah mimpi bahwa manusia bisa berjalan-jalan keluar dari bumi. Bahkan microsoft yang anda gunakan sekarang (ya kebanyakan -red) dibangun dengan mimpi untuk menghadirkan setiap PC di setiap rumah di seluruh dunia. Banyak kemajuan dibangun dari sebuah mimpi.
Aku lalu berpikir. Aku juga ingin punya mimpi. Dan aku juga ingin mewujudkan mimpi itu.
Aku mulai membuka majalah-majalah, melihat tivi, berjalan-jalan ke mal-mal. Di otakku banyak hal yang aku simpan, yang ingin aku jadikan mimpi.
Suatu hari, kata merekapun, kamu harus hidup dengan mimpimu, tidur dengan mimpimu, bernafas dengan mimpi, rasakan mimpimu mengalir di setiap pembuluh darahmu. Imajinasikan mereka hingga seperti nyata. Itu kata mereka.
Mulai kupotong-potong impian-impian yang ada dalam majalah, beberapa yang abstrak aku tulis dalam sebuah buku. Aku baca, aku bayangkan mereka setiap hari. Jika aku ke mal, aku akan melihatnya, memandangnya, mengelusnya, meresapinya seperti nyata dalam genggamanku.
Tahun-tahun berlalu.
Mimpi itu ternyata berubah-ubah. Ia mengikuti kita. Semakin hari, mimpi-mimpiku di masa SMA semakin memudar, berganti dengan mimpi-mimpi baru dari masaku di kuliah. Sekarangpun, itu ternyata berbeda lagi.
Tapi, kalau aku melihat mimpi-mimpiku…ada kesamaan. Ada satu garis merah dari mimpi-mimpiku. Satu kesamaan. Sebuah domain besar membungkus mimpi-mimpiku semua itu. Dan itu yang menjadi mimpi besarku. Mimpi yang akan aku perjuangkan.
Satu hal yang mereka tanamkan di otakku ketika SMA bahwa menggapai mimpi bukan persoalan yang mudah. Ketika kamu berani bermimpi maka kamu seperti menandatangani sebuah kontrak bahwa kamu mau menjalani perjalanan berat dengan semua resikonya tanpa mengeluh sedikitpun.
Buatku itu tidak mudah. Bermimpi memang mudah, tapi mewujudkannya, itu seperti sebuah mimpi buruk. Kadang ingin menyerah, berhenti saja dan melupakan mimpi-mimpi itu.
Ada kata-kata bijak yang aku dapat dari komik kungfu boy, kata-kata yang sederhana tapi membuatku bertahan, “Jangan menyerah. Kalau kamu menyerah semua orang yang kamu sayangi akan menderita“.
Dan temanku berbisik lembut dikupingku “be strong, everything gonna be fine“.
Ketika semua jalan seperti tanpa harapan, ketika semua cahaya hampir padam dan ketika semua asa telah hilang kata-kata itu mengusik takutku, menggangguku, membuat bertahan dan mencari setitik nyala lilin dalam gelap.
Sekarang, di titik ini, gerbang telah dibuka. Sebuah jalan berkabut tanpa pilihan untuk kembali sudah terbentang. Tapi disana, jauh disana, aku sudah melihat samar, mimpi-mimpi itu menanti untuk digenggam.
Perjalanan ini masih panjang dan masih banyak rintangan akan datang. Tapi aku percaya, 8 tahun lagi aku akan menggenggamnya, membuatnya nyata dalam diriku.
***
Dan kamu… apa mimpi-mimpimu?